Sabtu, 31 Juli 2021

Cara Membuat Cerpen Dengan Mudah

 

 

#1. Menentukan Ide

Langkah awal cara membuat cerpen yaitu Anda harus terlebih menentukan ide terdahulu.

Jika Anda sudah dapat menentukan ide maka langkah selanjutnya Anda akan lebih mudah untuk menuliskan cerpen itu sendiri.

Dalam menentukan ide cerita tidak harus yang rumit- rumit. Peristiwa yang sering dialami setiap hari ataupun dirasakan dapat dijadikan bahan ide cerita. Ide ini bisa pula dijadikan sebagai judul cerita, misalnya memandang seseorang wanita cantik lagi menebar pesona, itu dapat jadi ide cerita sekalian bisa dijadikan judul, contoh: “ Wanita Tebar Pesona”.

Supaya dapat memperoleh ide cerita pada cerpen, Andapun juga dapat mencarinya dari bermacam berbagai sumber. Misalnya dari menyaksikan televisi, browsing internet, membaca novel, mengenang masalalu sendiri, serta masih banyak metode yang lain.

Kunci mencari ide cerita yaitu membuka seluas mungkin pengetahuan Anda, perkenankan ide- ide kreatif masuk ke dalam otak Anda. Bila telah memperoleh ide, tulislah dalam kertas ataupun notes di gadget Anda apapun idenya. Baru sehabis itu, Anda bisa memilah ide mana yang mau Anda kembangkan dalam cerpen.

#2. Menulis Dengan Gaya Bahasa Sendiri

Langkah kedua yang dapat Anda lakukan dalam membuat cerpen yaitu menuliskan ide yang telah ditentukan kemudian di tulis dengan gaya bahasa sendiri.

Karya cerita pendek Anda akan lebih mudah dikenal dan dipahami jika penulisan didalam cerpen yang Anda buat menggunakan bahasa gaya pribadi sendiri.

Sehingga ini juga dapat mempermudah proses dalam penulisan cerita pendek Anda sendiri, karena menggunakan bahasa yang sudah sering Anda gunakan.

#3. Membuat Alur dan Plot Cerita

Langkah yang penting didalam penulisan cerita pendek yaitu membuat alur dan plot cerita, ini merupakan unsur yang penting didalam membuat cerita pendek.

Plot cerita merupakan sebab- akibat yang membuat cerita berjalan dengan irama ataupun gaya dalam memperkenalkan ide dasar cerpen.

Seluruh kejadian yang terjalin di dalam cerita pendek wajib bersumber pada hukum sebab- akibat, sehingga plot jelas tidak mengacu pada jalan cerita, namun menghubungkan seluruh kejadian.

#4. Penokohan Cerita

Unsur didalam membuat cerpen yang tidak boleh ketinggalan selanjutnya yaitu penokohan.

Untuk penokohan cerita pendek harus menampakan hidup dan kenyataan sehingga nantinya pembaca akan merasakan kehadirannya didalam cerpen itu sendiri.

Untuk menganut ke cerpen modern saat ini maka cerita pendek bisa dikatakan berhasil apabila dapat menciptakan atau menimbulakan citra, watak dan karakter dari tokoh cerpen yang dibuat.

#5. Latar Setting

Cara membuat cerpen yang bisa Anda lakukan berikutnya yaitu menentukan latar setting pada cerita pendek.

Pada dasarnya latar setting ini untuk mengidentifikasi berupa waktu, tempat, dan suasana yang terjadi didalam cerita pendek.

Itulah beberapa langkah cara membuat cerpen yang dapat Anda lakukan, supaya bisa lebih mudah dalam penulisannya. 

 


Kamis, 29 Juli 2021

RESENSI BUKU FIKSI DAN NONFIKSI

 

A.    Pengertian Resensi

Resensi merupakan kata yang berasal dari bahasa Belanda yaitu “resentie” dan juga bahasa Latin recensio yang berarti mengulas kembali. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), resensi adalah mempertimbangkan, pengulasan, penilaian sebuah buku. Seorang ahli bahasa, Gorys Keraf mendefinisikan resensi sebagai tulisan yang berisi tentang ulasan atau penilaian terhadap suatu karya tulis atau buku. Oleh karena itu, resensi lebih dikenal dengan istilah ulasan atau bedah buku. Hal ini karena memang dalam resensi senantiasa mengulas sebuah buku baik buku fiksi atau nonfiksi, dari sudut pandang penilai (pembuat resensi) dengan berbagai norma-norma atau nilai-nilai yang ada. Resensi termasuk tulisan ilmiah yang memaparkan baik (keunggulan) dan buruk (kelemahan) suatu buku. Melalui resensi para pembaca dapat mengetahui isi suatu buku secara umum. Sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pembaca untuk mengacu bacaan. Penulisan resensi dilakukan oleh orang yang mengerti tentang hal-hal yang terkait dengan isi buku tersebut serta paham dengan nilai-nilai atau norma-norma kebenaran yang ada. 

B.     Tujuan Resensi

Menurut Gorys Keraf, penulisan resensi bertujuan untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai suatu karya tulis ditinjau dari segi keunggulan serta kelemahan.

Dengan demikian masyarakat (pembaca) akan mengetahui isi buku tersebut dan akan mengambil keputusan untuk mengapresiasikannya atau tidak. Sedangkan menurut Daniel Samad, menulis resensi bertujuan untuk:

·         Mengungkapkan informasi mengenai isi buku

·         Mengajak masyarakat (pembaca) untuk terlibat dalam menilai, merenungkan, memikirkan problematika yang ada di dalam buku

·         Memberikan pandangan kepada pembaca mengenai isi buku sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dan dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan yang muncul mengenai buku tersebut

 

 

 

C.     Manfaat Penulisan Resensi

Menulis resensi dapat memberikan banyak manfaat terutama bagi pembaca, manfaat yang dapat diberikan antara lain:

Ø  Menjadi bahan pertimbangan para pembaca yang sedang membutuhkan buku tersebut

Ø  Bagi penulis resensi dapat menjadi tambahan nilai ekonomi karena biasanya yang diminta untuk membuat resensi buku bukan sembarang orang, dan tentunya akan mendapat imbalan yang sesuai.

Ø  Bagi penulis buku, resensi dapat menjadi sarana promosi buku tersebut serta menjadi sarana  pengembang kreativitas penulis untuk menghasilkan karya-karya yang lebih baik lagi.

Resensi dibuat untuk mengulas sebuah buku baik fiksi ataupun nonfiksi. Melalui resensi maka kita dapat mengetahui apakah buku tersebut layak atau tidak mendapat sambutan bagi pembaca. Selain itu, resensi dapat dijadikan ajang memperkenalkan buku atau karya tulis yang baru diterbitkan. Hanya orang tertentu saja yang dapat melakukan ulasan sebuah buku. Brotowijoyo mengungkapkan bahwa terdapat tiga syarat utama bagi seseorang yang dapat mengulas resensi, antara lain:

1.      Memiliki pengetahuan dari sudut bidang buku yang di tulis

Seorang yang diminta meresensi buku adalah ia yang ahli dibidangnya. Misal, seorang diminta untuk merensi buku biologi terbaru maka ahli biologilah yang harusnya mengulas buku tersebut. Begitu juga apabila seseorang diminta untuk mengulas buku fiksi seperti novel, maka ia memiliki pengetahuan yang cukup mengenai bidang sastra. Resensi merupakan ulasan mengenai suatu karya, oleh karena itu harus dibuat oleh orang-orang yang mengerti di bidangnya.

2.      Memiliki kemampuan analisis

Kemampuan analisis juga perlu dimiliki oleh peresensi buku. Pengulasan unsur-unsur yang terdapat pada karya fiksi dinilai patut atau tidak untuk dibaca, apa yang terkandung di dalamnya dan lain- lain.

3.      Mengetahui karya sejenis

Seorang yang memang dikenal mahir dalam bidangnya tentu mengetahui perkembangan karya tulis. Sehingga ketika diminta menjadi untuk meresensi buku akan dengan mudahnya mengulas buku tersebut dan membandingkan dengan karya-karya terdahulu yang sejenis.

D.    Unsur-Unsur Resensi

Karena resensi adalah tulisan ilmiah, maka terdapat beberapa aturan/ sistematika penulisan yang mana memiliki unsur- unsur berikut:

a.       Judul resensi

Menggambarkan isi ulasan buku secara umum. Pemberian judul cukup dengan kata atau kalimat yang lugas, singkat, dan tidak menimbulkan makna ganda yang memicu salah penafsiran.

b.      Identitas buku,

Pada bagian mengungkapkan identitas buku, meliputi judul buku, penulis, penerbit, edisi, ketebalan, dan lainnya.

c.       Ikhtisar buku

Menguraikan peride pokok pada tiap-tiap bab secara umum. Dapat diartikan bahwa bagian ini merupakan bagian ringkasan buku.

d.      Kepengarangan

Bagian ini mengungkapkan tentang si pengarang atau penulis, mulai dari karya apa saja yang telah dibuat, prestasi dan lain-lain.

e.       Kelemahan dan keunggulan

Di ending tulisan resensi mengungkapkan keungulan dan kelemahan buku dilihat dari berbagai aspek seperti kontent, missconseption, unsur-unsur instrinsik ekstrinsik (buku fiksi) dan lainnya. Dibagian ini merupakan bagian penting, karena penulis akan membuat keputusan yang dapat dijdikn acuan mengenai buku tersebut layak atau tidak mendapat sambutan para pembaca.

 

 

Daniel Samad (1997: 7-8) menyebutkan unsur-unsur resensi adalah sebagai berikut:

  •  Membuat judul resensi

Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidakharus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Yang perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi.

  •  Menyusun data buku

Data buku biasanya disusun sebagai berikut:

ü  Judul buku (Apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya)

ü  Pengarang (Kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku

ü  Penerbit

ü  Tahun terbit beserta cetakannya (cetakan ke berapa)

ü  Tebal buku

ü  Harga buku (jika diperlukan) 

  •  Membuat pembukaan

Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini:

ü  Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh

ü  Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain

ü  Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang

ü  Memaparkan keunikan buku

ü  Merumuskan tema buku

ü  Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku

ü  Mengungkapkan kesan terhadap buku

ü  Memperkenalkan penerbit

ü  Mengajukan pertanyaan

ü  Membuka dialog

·         Tubuh atau isi pernyataan resensi buku
Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini:

a.       sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis

b.      ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya

c.       keunggulan buku

d.      kelemahan buku

e.       rumusan kerangka buku

f.        tinjauan bahasa (mudah atau berbelit-belit)

g.      adanya kesalahan cetak.

  • Penutup resensi buku

Bagian penutup, biasanya berisi buku itu penting untuk siapa dan mengapa.

E.     Contoh Resensi

Novel Bunga Cantik di Balik Salju

 ·         Identitas buku 

Judul                     : Bunga Cantik di Balik Salju

Penulis                   : T. Andar

Penerbit                 : DIVA Press

Kota Terbit            : Yogyakarta

Tahun Terbit          : 2011

Cetakan                 : Ke-1

Deskripsi Fisik      : 458 hlm.; 19,5cm.

ISBN                     : 978-602-978-667-5

Sinopsis – Contoh Resensi Novel Bunga Cantik di Balik Salju

Di usia yang masih sangat muda, 19 tahun, Lana telah memutuskan untuk mengasuh Denniz, anak dari sahabatnya yang meninggal sewaktu melahirkan. Ayah si bayi sendiri, Brian, tidak mau mengakui anaknya. Pertentangan dari keluarga Lana jelas terjadi walau akhirnya mereka menerima Denniz dan membantu merawatnya.Hidup yang berat bagi Lana. Di usianya yang ke-25, dia memutuskan untuk tinggal sendiri bersama Denniz dan membiayai sendiri hidupnya dengan bekerja sebagai staf pengajar pada sebuah lembaga pendidikan asing.

Memiliki Denniz selama 6 tahun membuat Lana kebal saat orang-orang menatapnya  dengan kagum, iba, sinis, atau pun jijik saat Denniz memanggilnya “mama”. Semua itu tidak mengubah apa pun, dia tetap mencintai Denniz dan menganggap keputusannya untuk mempertahankan Denniz adalah keputusan terhebatnya.

Cintanya kepada Denniz menjadikan dirinya mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri, termasuk kebutuhan akan seorang laki-laki yang seharusnya mulai ia pikirkan untuk mendampingi hidupnya kelak.

Hingga suatu hari, hadirlah sosok Dhimas, laki-laki keren dan pujaan banyak wanita memasuki kehidupan Lana. Dhimas yang hanya mengetahui bahwa Lana adalah seorang Ibu dengan satu anak menerima Lana apa adanya, seburuk apapun masa lalu Lana tanpa ia tau keadaan yang sebenarnya.

Namun tidak semudah itu untuk Lana menerima Dhimas sebagai pendamping hidupnya, serta menjadi pabrik figur seorang Ayah untuk Denniz. Butuh pertimbangan yang tidak sedikit untuk hal itu, hingga ia memutuskan untuk menerima Dhimas sebagai Suaminya.

Akhirnya, Lana menerima Dhimas, dan mereka segera menikah. Hingga suatu ketika Dhimas mempertemukan Lana dengan keluarga besar Dhimas, terbukalah rahasia besar bahwa sebenarnya Lana belum pernah melahirkan seorang anak dan membuat Dhimas sangat terkejut.

Lana dan Dhimas akhirnya resmi menikah.

·    Unsur Intrinstik Novel

  1. Tema
    1. Seorang wanita yang kuat dan tegar, memiliki hati yang baik untuk merawat seorang bayi sahabatnya ketika ia sendiri masih sangat muda.
    2. Perjuangan hidup seorang wanita yang mandiri.
    3. Wanita yang mengagumkan, rela dicap ‘tidak benar’ oleh tetangga-tetangganya demi merawat Denniz.
  2. Tokoh
    1. Tokoh Utama : Maulana Andara Restu
    2. Tokoh Kedua : Denniz
    3. Tokoh Ketiga : Dhimas Mahesa
    4. Tokoh Pembantu : Megan, Fany, Dhyas, Yudha, Rindra, Pak Sinclair, Ruben, Yudha, Brian
    5. Tokoh Piguran : Pak Rudi, Bu Rina, Hendra, Diki, Anggra, H. Bakrie, Emi
  1. Penokohan :
    1. Maulana Anadara Restu : Sosok perempuan yang kuat dan tegar, keinginannya untuk mandiri sejak muda, dan sangat menyayangi Emi sahabatnya yang telah meninggal, juga sangat menyayangi anak angkatnya yaitu Denniz.
    2. Denniz : Anak kecil yang lucu, pintar, cuek dan manja.
    3. Dhimas Mahesa : Sosok laki-laki tampan, cuek dan mapan. Ia sangat menyayangi Denniz dan Lana.
  1. Alur
    Alur maju mundur, dimana novel menceritakan keadaan Lana saat itu kemudian harus kembali kepada masa lalu untuk menjelaskan alasan mengapa Lana akhirnya membesarkan Denniz sebagai seorang Ibu. Dan akhirnya kembali maju dengan menceritakan Lana dan Dhimas akhirnya menikah.
  2. Sudut Pandang
    Sudut pandang orang pertama
  3. Amanat :
    1. Tidak ada anak yang dilahirkan dengan keadaan haram. Perbuatan orang tuannya lah yang haram.
    2. Karena aku mencintai kamu. Perempuan akan lebih bisa bertahan kalau dia dicintai daripada harus mencintai. Dan aku mencintai kamu.
    3. Dandelion adalah bunga liar yang kuat. Bahkan, saat tumbuhan lainnya mati, dandelion tetap hidup. Menahun. Dandelion bisa hidup di mana saja asalkan ada sinar matahari. Di sela-sela batu, di dekat rel kereta api, ataupun di retakan-retakan trotoar pun ia bisa hidup. Dan, aku pun ingin seperti itu. Hidup seperti dandelion.
    4. Jadilah diri sendiri dan selalu bersyukur tentang apa yang sudah Tuhan berikan.

·         Keunggulan dan kelemahan novel

  1. Keunggulan Novel
    • Novel ini mengajarkan kita akan apa arti tegar, kuat, mandiri dan cantik sebenarnya
    • Sebuah bacaan menarik yang sangat inspiratif
    • Kata-katanya mudah dipahami
    • Pewatakan tokoh mudah dipahami dan digambarkan secara jelas
    • Alur cerita mudah dipahami meski alur maju mundur, dan alur tersebutlah yang membuat kita menjadi semakin penasaran.
  2. Kelemahan Novel
    • Halaman novel cukup tebal.
    • Ada beberapa sesi cerita yang cukup panjang dan sedikit membosankan karena intinya sama saja.

·        Kesimpulan 

Novel ini pantas dibaca untuk siapa saja, terutama untuk wanita. Sesuai konsep nya yang inspirasional, novel ini memberikan kita banyak inspirasi, pesan dan kesan yang dapat mengalir hingga ke lubuk hati dan pikiran. Sebuah novel yang mudah dipahami karena menggunakan bahasa yang sederhana.

 

PENYUSUNAN TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI

 Apakah kamu masih ingat dengan teks laporan hasil observasi? Untuk mengingatnya, mari kita pahami kembali pengertian teks laporan hasil observasi, ya. Teks laporan hasil observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi mengenai suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi atau penelitian secara sistematis.

Teks laporan hasil observasi biasanya berisi fakta-fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Tujuannya, untuk mendapatkan informasi dan penjelasan rinci mengenai suatu hal dari sudut pandang keilmuan kepada pembaca. Lalu, gimana sih cara membuat teks laporan hasil observasi itu? Nah, jawabannya akan dibahas di artikel ini, teman-teman. Mari kita simak!

 

Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi

Untuk membuat teks laporan hasil observasi, pertama, kita harus tau dulu nih kaidah kebahasaan teksnya. Tentunya, kaidah kebahasaan inilah yang membedakan teks laporan hasil observasi dengan teks-teks yang lain, ya. Ada apa aja, sih? 

1. Menggunakan kalimat definisi

Pada teks laporan hasil observasi, kita sering menggunakan kalimat definisi. Biasanya, ditandai dengan kata adalah pada pernyataan umum yang menyatakan pengertian atau definisi dari aspek yang akan dibahas.

Contoh: Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau ...

2. Menggunakan konjungsi atau kata hubung

Kemudian, kita juga menggunakan konjungsi atau kata hubung, teman-teman. Konjungsi yang digunakan ini adalah kata hubung antarkata, seperti dan, atau, yang, untuk, dengandan sebagainya.

Contoh: Kemangi atau disebut basil adalah dedaunan kecil yang memiliki aroma khas dan lembut dengan sentuhan aroma limau ...

Baca juga: Pengertian, Struktur, dan Ciri-Ciri Teks Biografi

3. Menggunakan kalimat simpleks dan kalimat kompleks

  • Kalimat simpleks adalah kalimat yang menggunakan satu verba dan menyatakan aksi (peristiwa atau keadaan) atau biasanya disebut kalimat tunggal.
    Contohnya: Setelah dingin, kembali peras-peras daun kemangi.
  • Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri dari dua struktur atau lebih dengan dua verba.
    Contohnya: Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih.

4. Menggunakan sinonim dan antonim

Selain itu, pada teks laporan hasil observasi juga menggunakan sinonim atau antonim.

Contoh antonim: Kemangi dapat disulap menjadi toner yang bisa digunakan sebelum tidur setelah wajah dicuci bersih.

Contoh sinonim: Kemangi berguna sebagai salah satu daun yang sangat berpengaruh pada kesehatan, seperti vitamin A, B, dan C yang memberikan manfaat bagi tubuh.

5. Menggunakan data

Data yang ada umumnya berupa angka pasti untuk menunjukkan ukuran suatu bahan yang digunakan.

Contoh: Bahan yang digunakan adalah 100 gr daun kemangi dan 200 ml air panas.



Nah, setelah mengetahui kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi, kita lanjut ke langkah-langkah membuat teksnya, ya. Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan. Di antaranya sebagai berikut:

Langkah-Langkah Membuat Teks Laporan Hasil Observasi

1. Tentukan tema kegiatan observasi.

2. Tentukan tujuan observasi.

3. Melakukan proses observasi.

4. Menyusun kriteria aspek yang harus dilaporkan. Setelah melakukan observasi dan mendapatkan data-datanya, kita harus menyusun kriteria aspek yang akan dibahas, dideskripsikan dan dilaporkan dalam teks laporan hasil observasi.

5. Membatasi aspek yang harus dilaporkan. Kita harus membatasi aspek apa saja yang harus dilaporkan, agar tidak keluar dari tujuan yang sudah dibuat.

6. Mulai mendeskripsikan unsur-unsur yang dijelaskan sesuai aspeknya. Dimulai dengan mendefinisikan atau mengartikan aspek yang dipilih berupa pernyataan umum. Jangan lupa untuk menggunakan kaidah kebahasaan kalimat definisi.

7. Melengkapi teks laporan hasil observasi dengan data dan gambar. Setelah dibuat definisi aspek yang dipilih, tambahkan data-data yang didapatkan dari hasil observasi bisa berupa gambar atau data yang berupa angka yang menunjukkan suatu ukuran. Jangan lupa gunakan kaidah kalimat simpleks dan kompleks, konjungsi, sinonim, dan antonim.

8. Membuat simpulan hasil observasi. Setelah dilengkapi dengan data dan gambar, kita bisa membuat kesimpulan dari hasil observasi yang telah kita lakukan.

 

Contoh Soal

1. Teks laporan hasil observasi merupakan …

A. Teks yang berisi laporan
B. Teks yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu yang bersifat global atau universal
C. Teks yang berisi jenis-jenis observasi
D. Teks yang berisi jenis-jenis laporan
E. Teks yang memuat topik khusus

 

Jawaban: B

Pembahasan: 

Teks laporan hasil observasi adalah teks yang memuat klasifikasi mengenai jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu yang bersifat global atau universal. Selain pilihan B, bukanlah pengertian dari teks laporan hasil observasi.

 

Gimana, sudah tahu ya cara membuat teks laporan hasil observasi? Nah, supaya kamu semakin mahir nih dalam membuat teksnya, coba deh kamu buat teks laporan hasil observasi sendiri menggunakan langkah-langkah yang sudah dijelaskan di atas. Kalau kamu masih bingung, kamu bisa belajar melalui video beranimasi di ruangbelajarlho. Selain video animasi, ada latihan soal serta rangkuman berupa infografis. Yuk, berlangganan sekarang untuk buat #BelajarJadiMudah.

 

Referensi

https://www.ruangguru.com/blog/cara-membuat-teks-laporan-hasil-observasi-dan-kaidah-kebahasaannya

 


  Materi Teks Cerita Sejarah Menulis teks cerita sejarah harus melalui tahapan berikut; menentukan topil sejarah, merumuskan kerang...