A.
PENGERTIAN
BUKU NON FIKSI
Buku non-fiksi adalah
buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut
pendapat/opini/kajian penulis. Dengan kata lain, buku non-fiksi adalah
buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Contoh buku non-fiksi
yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi,
dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, dll).
·
Ciri – Ciri Buku Nonfiksi
a. Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah
populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan
sebagainya.
b.
Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf
obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran)
pembaca.
c. Bahasa
bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga
tidak bermakna ganda.
B.
MENGIDENTIFIKASI
BUTIR-BUTIR PENTING ISI BUKU
Butir-butir penting isi suatu buku dapat dicatat dari
tiap bab nya, baik dalam frasa ,kata,ataupun peristilahan yang sekiranya dapat
mewakili keseluruhan isi bab. Catatan ini tidak perlu terlalu terperinci,
secukupnya saja, yang penting dapat mewakili pemahaman kita secara umum
terhadap isi buku yang kit abaca secara keseluruhan.
Misalkan, dalam buku yang And baca terdapat 5 bab.
Masing-masing bab terdiri dari 3 sub bab. Maka Anda harus temukan poin penting
dari 15 total sub bab.
·
Menyusun
Butir-Butir Penting Isi Buku
Setelah kita mencari
butir-butir penting dalam suatu buku, maka selanjutnya kita harus menyusun
kembali sehingga dapat digunakan untuk kepentingan lainnya. Penyusunan
catatatan isi buku dapat dilakukan dengan memilih cara berikut :
1.
Bentuk Kerangka Biasa.
Bentuk
ini berupa urutan bab dan butiran-butiran penting lainnya yang disusun secara
vertical. Cara ini sering juga disebut catatan yang bersifat konvensional
karena sifatnya yang kaku dan kurang menarik.
2.
Peta Pikiran (Mind Map)
Dengan
cara ini, ide-ide penting dari suatu buku dapat kita gambarkan dengan mengikuti
alur berpikir kita sendiri. Peta pikiran juga membantu visualisasi atau
gambaran kita terhadap suatu konsep di dalamnya. Misalnya : konsep lautan
digambarkan dengan air berwarna biru, ikan,ombak, dan gambar lainnya yang akan
membuatnya menjadi lebih menarik.
Langkah
membuat mindmap :
1. Temukan Poin Penting di Tiap Bab dan
Sub Bab
Sebelum mulai membuat Mind Map, temukan poin penting
di setiap bab dan sub bab pada buku yang anda baca.
2. Pastikan Peralatan Sudah Lengkap
3. Tuliskan Kalimat Utama (Tema Besar)
di Tengah Kertas
Tuliskan satu tema besar pada bagian tengah kertas
Anda. Ini akan menjadi tema besar mind map Anda. Anda bisa menuliskannya dengan
huruf besar dan warna mencolok, atau bisa juga Anda berikan bentuk atau gambar
khusus agar lebih menarik perhatian.
4. Buat Cabang Untuk Tiap Judul
5. Buat Cabang Sub Judul pada Setiap
Judul
6. Gunakan Warna Berbeda untuk Tiap
Judul
Agar memudahkan otak kita memahami mindmap dengan
cepat, berilah warna yang sama pada masing-masing judul dan sub judul
7. Gunakan Satu Kata/Frase
Setiap judul dan sub judul pada mindmap haruslah
dituliskan dalam 1 kata atau frase saja. Misalkan, ketika Anda kalimat berikut
“Membangun Cinta Terhadap Passion” maka Anda cukup menuliskannya “Mencintai
Passion” atau “Cintai Passion”
·
Pola
Hubungan Antar Butir Catatan
a. Pola
Umum-Khusus
Diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum. Pernyataan
tersebut kemudian dijelaskan dengan membuat cabang ke pernyataan berikutnya
yang lebih khusus.
KHUSUS
b. Pola
Kausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan
utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian,
susunan tersebut bias juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan
utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.
c. Pola
Kronologis
Disusun menurut urutan waktu. Pola ini lebih tepat
digunakan dalam menyusun pokok-pokok buku cerita. Misalnya buku biografi dan
buku sejarah.
d.
Pola Campuran
Pola campuran ini
adalah gabungan dari beberapa pola.
Selain yang sudah
disebutkan diatas, hubungan antar butir catatan tersebut dapat disusun
berdasarkan kepentingannya. Dapat juga disusun berdasarkan kerangka baku yang
berlaku dalam suatu teks.
C.
MEMBANDINGKAN
BUKU-BUKU NON FIKSI
Kita dapat mengetahui perbedaan buku-buku nonfiksi
pada aspek-aspek berikut :
1. Isi
a. Daya
tarik/kebermanfaatan temanya
b. Kelogisannya
c. Kelengkapan
datanya
2. Struktur
a. Keruntunan
penyajiannya
b. Kelengkapan
butir-butirnya
3. Bahasa
a. Kebakuan
katanya
b. Kelugasan
pilihan katanya
c. Keefektifan
kalimat-kalimatnya
d. Ketepatan
penggunaan ejaan/tanda bacanya
4. Ilustrasi
a. Keseuaian
dengan paparan isi
b. Daya
tarik
Ketika berhadapan dengan banyak buku, diperlukan
teknik membaca yang efektif. Salah satu teknik membaca efektif dikenal dengan
SQ3R.
Metode membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P.
Robinson pada Tahun 1941 di Universitas Ohio Amerika Serikat, telah
mengembangkan sebuah teknik membaca yang dikenal dengan sebutan SQ3R. Menurut
Soedarso (1988), SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah
mempelajari teks atau buku yang terdiri dari :
1) Survey (memeriksa,
meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks).
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan bacaan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal susunan dari isi bahan bacaan yang akan dibaca dengan maksud untuk :
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan bacaan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal susunan dari isi bahan bacaan yang akan dibaca dengan maksud untuk :
·
Mempercepat menangkap arti,
·
Mendapatkan abstrak,
·
Mengetahui ide-ide penting,
·
Melihat susunan bahan bacaan tersebut,
·
Mendapat minat perhatian yang saksama
terhadap bacaan, dan
·
Memudahkan mengingat lebih banyak dan
memahami lebih mudah.
Tindakan pertama yang perlu dilakukan dalam survey buku adalah memperhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu melihat nama penulis dan atributnya yang bisaanya memberikan petunjuk isi tulisan. Melihat aktualisasinya, dapat melihat tahun penerbitannya. Jika terdapat sampul bagian belakang, sebaiknya perlu dibaca karena memuat pesan penerbit mengenai hal penting dari buku. Tahap berikutnya adalah dengan menelusuri daftar isi, membaca pengantar, melihat tabel, grafik, apendiks dan menelusuri indeks.
2) Question (menyusun
daftar pertanyaan yang relevan dengan teks)
Bersamaan pada saat survey, pembaca mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu. Kata-kata yang digunakan adalah siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.
Bersamaan pada saat survey, pembaca mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu. Kata-kata yang digunakan adalah siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.
3) Read (membaca
teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah
disusun)
Pada tahap ini, pembaca membaca teks tersebut bagian demi bagian, lalu mencari jawaban atas pertanyaan yang dibentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan lain yang muncul sehubungan dengan topik bacaan itu dengan mengkonsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting, yaitu mendukung ide pokok, memperlambat cara membaca di bagian-bagian penting atau yang dianggap sulit dan mempercepat kembali pada bagian yang tidak penting atau yang telah diketahui.
Pada tahap ini, pembaca membaca teks tersebut bagian demi bagian, lalu mencari jawaban atas pertanyaan yang dibentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan lain yang muncul sehubungan dengan topik bacaan itu dengan mengkonsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting, yaitu mendukung ide pokok, memperlambat cara membaca di bagian-bagian penting atau yang dianggap sulit dan mempercepat kembali pada bagian yang tidak penting atau yang telah diketahui.
4) Recite atau Recall (menjawab
dan menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan)
Dalam tahap ini pembaca berhenti sejenak setiap selesai membaca suatu bagian dan mencoba menjawab pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, pembaca juga dapat membuat catatan seperlunya.
Dalam tahap ini pembaca berhenti sejenak setiap selesai membaca suatu bagian dan mencoba menjawab pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, pembaca juga dapat membuat catatan seperlunya.
5) Review (meninjau
ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan
ketiga)
Salah satu bentuk review adalah dengan membaca ulang untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul, jawaban atas pertanyaan, serta bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Membaca ulang dalam tahap ini bukan berarti membaca ulang seluruh bahan bacaan yang telah dibaca sebelumnya melainkan membaca ulang sebagian bahan bacaan saja. membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang terlewatkan.
Salah satu bentuk review adalah dengan membaca ulang untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul, jawaban atas pertanyaan, serta bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Membaca ulang dalam tahap ini bukan berarti membaca ulang seluruh bahan bacaan yang telah dibaca sebelumnya melainkan membaca ulang sebagian bahan bacaan saja. membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang terlewatkan.
D.
MENULIS
KESAN PRIBADI TENTANG BUKU NONFIKSI
Tujuan dibuatnya kesan pribadi
adalah untuk memotivasi
penulis dan para pembaca agar mau dan mampu, memahami, membaca, serta menganalisa isi (makna) dari sebuah buku.
Dari contoh diatas, kita dapat mengambil
kesimpulan untuk membuat kesan pribadi yang baik dan benar :
- Membaca buku atau artikel yang akan dilaporkan secara
keseluruhan dengan berhati-hati dan cermat atau dengan membaca
pemahaman.
- Setiap memperoleh bagian-bagian yang
penting dan pokok pikiran ditulis terlebih dahulu, agar memudahkan di dalam membuat ringkasan,
- Jika terdapat kata-kata yang tidak jelas atau tidak
bisa dipahami, maka segera lihat dalam kamus agar diperoleh pengertiannya.
- Penulisan ringkasan bertolak dari pandangan pengarang.
- Pada ringkasan, kata-kata yang digunakan adalah
kata-kata sendiri, bukan kata-kata pengarang yang dikutip dari buku
tersebut.
- Hindari sekecil mungkin untuk memberikan penambahan
pendapat-pendapat kita dalam bagian ringkasan.
- Memberikan penilaian terhadap keunggulan atau kelemahan
buku tersebut secara objektif.
E.
MANFAAT MEMBACA BUKU NON FIKSI
1. Mengisi Waktu Luang
2. Sarana Pengembangan
Diri
Dengan membaca buku
nonfiksi, secara tidak sadar, cara berpikir Anda akan berubah menjadi lebih
baik. Anda akan memulai gaya hidup sehat dan cerdas.
3. Mencegah Kepikunan/Alzheimer
4. Menambah Konsentrasi
Tentu saja, buku
nonfiksi biasanya mengajak kita untuk berpikir realistis. Hal ini juga dapat
menjadi sarana melatih fokus dan konsentrasi.
5. Menambah Wawasan
6. Menambah Pemahaman
Terhadap Sesuatu
7. Melatih Kemampuan
Berpikir
Buku nonfiksi berisi fakta-fakta
dan teori-teori yang membuat pembacanya berpikir. Apabila dijadikan kebiasaan,
membaca buku nonfiksi dapat membuat Anda lebih cerdas.
F.
KESIMPULAN
Jadi, buku non-fiksi
adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Yang memiliki ciri biasanya
bersifat ilmiah, dan bahasanya denotatif. Dalam mengidentifikasi buku non fiksi
dapat dicatat dari tiap bab nya, baik dalam frasa ,kata,ataupun
peristilahan yang sekiranya dapat mewakili keseluruhan isi bab.
Untuk menyusun butir penting dapat
memakai 2 cara yaitu kerangka biasa atau mindmap. Unuk membaca yang efektif
dapat dilakukan dengan cara SQ3R yaitu Survey,Question,Read,Recite,Review.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar