Kamis, 09 Juli 2020

BUKU FIKSI DAN NONFIKSI



A.   PENGERTIAN BUKU NON FIKSI
Buku non-fiksi adalah buku yang berisikan kejadian sebenarnya yang disampaikan menurut pendapat/opini/kajian penulis. Dengan kata lain, buku non-fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan.
Contoh buku non-fiksi yaitu buku pelajaran, buku ensiklopedia, esai, jurnal, dokumenter, biografi, dan laporan ilmiah (makalah, skripsi, tesis, dll).

·         Ciri – Ciri Buku Nonfiksi

a.       Biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan ilmiah populer, laporan, artikel, feature, skripsi, tesis, disertasi, makalah, dan sebagainya.
b.       Karangan nonfiksi berusaha mencapai taraf obyektivitas yang tinggi, berusaha menarik dan menggugah nalar (pikiran) pembaca.
c.        Bahasa bersifat denotatif dan menunjuk pada pengertian yang sudah terbatas sehingga tidak bermakna ganda.


B.   MENGIDENTIFIKASI BUTIR-BUTIR PENTING ISI BUKU
Butir-butir penting isi suatu buku dapat dicatat dari tiap bab nya, baik dalam frasa ,kata,ataupun peristilahan yang sekiranya dapat mewakili keseluruhan isi bab. Catatan ini tidak perlu terlalu terperinci, secukupnya saja, yang penting dapat mewakili pemahaman kita secara umum terhadap isi buku yang kit abaca secara keseluruhan.
Misalkan, dalam buku yang And baca terdapat 5 bab. Masing-masing bab terdiri dari 3 sub bab. Maka Anda harus temukan poin penting dari 15 total sub bab.

·         Menyusun Butir-Butir Penting Isi Buku
Setelah kita mencari butir-butir penting dalam suatu buku, maka selanjutnya kita harus menyusun kembali sehingga dapat digunakan untuk kepentingan lainnya. Penyusunan catatatan isi buku dapat dilakukan dengan memilih cara berikut :
1.      Bentuk Kerangka Biasa.
Bentuk ini berupa urutan bab dan butiran-butiran penting lainnya yang disusun secara vertical. Cara ini sering juga disebut catatan yang bersifat konvensional karena sifatnya yang kaku dan kurang menarik.

2.      Peta Pikiran (Mind Map)
Dengan cara ini, ide-ide penting dari suatu buku dapat kita gambarkan dengan mengikuti alur berpikir kita sendiri. Peta pikiran juga membantu visualisasi atau gambaran kita terhadap suatu konsep di dalamnya. Misalnya : konsep lautan digambarkan dengan air berwarna biru, ikan,ombak, dan gambar lainnya yang akan membuatnya menjadi lebih menarik.
Langkah membuat mindmap :
1. Temukan Poin Penting di Tiap Bab dan Sub Bab
Sebelum mulai membuat Mind Map, temukan poin penting di setiap bab dan sub bab pada buku yang anda baca.
2. Pastikan Peralatan Sudah Lengkap
3. Tuliskan Kalimat Utama (Tema Besar) di Tengah Kertas
Tuliskan satu tema besar pada bagian tengah kertas Anda. Ini akan menjadi tema besar mind map Anda. Anda bisa menuliskannya dengan huruf besar dan warna mencolok, atau bisa juga Anda berikan bentuk atau gambar khusus agar lebih menarik perhatian.
4. Buat Cabang Untuk Tiap Judul
5. Buat Cabang Sub Judul pada Setiap Judul
6. Gunakan Warna Berbeda untuk Tiap Judul
Agar memudahkan otak kita memahami mindmap dengan cepat, berilah warna yang sama pada masing-masing judul dan sub judul
7. Gunakan Satu Kata/Frase
Setiap judul dan sub judul pada mindmap haruslah dituliskan dalam 1 kata atau frase saja. Misalkan, ketika Anda kalimat berikut “Membangun Cinta Terhadap Passion” maka Anda cukup menuliskannya “Mencintai Passion” atau “Cintai Passion”

·         Pola Hubungan Antar Butir Catatan

a.       Pola Umum-Khusus
Diawali dengan pernyataan yang sifatnya umum. Pernyataan tersebut kemudian dijelaskan dengan membuat cabang ke pernyataan berikutnya yang lebih khusus.

Oval: UMUM                                                                                             KHUSUS


b.      Pola Kausalitas
Dalam pola ini sebab bertindak sebagai gagasan utama, sedangkan akibat sebagai rincian pengembangannya. Namun demikian, susunan tersebut bias juga terbalik. Akibat dapat berperan sebagai gagasan utama, sedangkan sebab menjadi rincian pengembangannya.





                                                                                                                                                                                
c.       Pola Kronologis
Disusun menurut urutan waktu. Pola ini lebih tepat digunakan dalam menyusun pokok-pokok buku cerita. Misalnya buku biografi dan buku sejarah.

                                         

d.      Pola Campuran
Pola campuran ini adalah gabungan dari beberapa pola.
Selain yang sudah disebutkan diatas, hubungan antar butir catatan tersebut dapat disusun berdasarkan kepentingannya. Dapat juga disusun berdasarkan kerangka baku yang berlaku dalam suatu teks.

C.   MEMBANDINGKAN BUKU-BUKU NON FIKSI
Kita dapat mengetahui perbedaan buku-buku nonfiksi pada aspek-aspek berikut :
1.      Isi
a.       Daya tarik/kebermanfaatan temanya
b.      Kelogisannya
c.       Kelengkapan datanya
2.      Struktur
a.       Keruntunan penyajiannya
b.      Kelengkapan butir-butirnya
3.      Bahasa
a.       Kebakuan katanya
b.      Kelugasan pilihan katanya
c.       Keefektifan kalimat-kalimatnya
d.      Ketepatan penggunaan ejaan/tanda bacanya
4.      Ilustrasi
a.       Keseuaian dengan paparan isi
b.      Daya tarik
Ketika berhadapan dengan banyak buku, diperlukan teknik membaca yang efektif. Salah satu teknik membaca efektif dikenal dengan SQ3R.
Metode membaca SQ3R dikemukakan oleh Francis P. Robinson pada Tahun 1941 di Universitas Ohio Amerika Serikat, telah mengembangkan sebuah teknik membaca yang dikenal dengan sebutan SQ3R. Menurut Soedarso (1988), SQ3R pada prinsipnya merupakan singkatan dari langkah-langkah mempelajari teks atau buku yang terdiri dari :
1) Survey (memeriksa, meneliti atau mengidentifikasi seluruh teks).
Survey atau prabaca adalah teknik untuk mengenal bahan bacaan sebelum membacanya secara lengkap, dilakukan untuk mengenal susunan dari isi bahan bacaan yang akan dibaca dengan maksud untuk :
·         Mempercepat menangkap arti,
·         Mendapatkan abstrak,
·         Mengetahui ide-ide penting,
·         Melihat susunan bahan bacaan tersebut,
·         Mendapat minat perhatian yang saksama terhadap bacaan, dan
·         Memudahkan mengingat lebih banyak dan memahami lebih mudah.

Tindakan pertama yang perlu dilakukan dalam survey buku adalah memperhatikan judul buku dan mengajukan pertanyaan tentang topik yang terkandung di dalamnya. Lalu melihat nama penulis dan atributnya yang bisaanya memberikan petunjuk isi tulisan. Melihat aktualisasinya, dapat melihat tahun penerbitannya. Jika terdapat sampul bagian belakang, sebaiknya perlu dibaca karena memuat pesan penerbit mengenai hal penting dari buku. Tahap berikutnya adalah dengan menelusuri daftar isi, membaca pengantar, melihat tabel, grafik, apendiks dan menelusuri indeks.
2) Question (menyusun daftar pertanyaan yang relevan dengan teks)
Bersamaan pada saat survey, pembaca mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya tentang isi bacaan itu. Kata-kata yang digunakan adalah siapa, apa, kapan, dimana, atau mengapa.
3) Read (membaca teks secara aktif untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun)
Pada tahap ini, pembaca membaca teks tersebut bagian demi bagian, lalu mencari jawaban atas pertanyaan yang dibentuk berdasarkan judul-judul bagian atau pertanyaan lain yang muncul sehubungan dengan topik bacaan itu dengan mengkonsentrasikan pada penguasaan ide pokok serta detail yang penting, yaitu mendukung ide pokok, memperlambat cara membaca di bagian-bagian penting atau yang dianggap sulit dan mempercepat kembali pada bagian yang tidak penting atau yang telah diketahui.
4) Recite atau Recall (menjawab dan menghafal setiap jawaban yang telah ditemukan)
Dalam tahap ini pembaca berhenti sejenak setiap selesai membaca suatu bagian dan mencoba menjawab pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal penting dari bab itu. Pada kesempatan itu, pembaca juga dapat membuat catatan seperlunya.
5) Review (meninjau ulang seluruh jawaban atas pertanyaan yang tersusun pada langkah kedua dan ketiga)
Salah satu bentuk review adalah dengan membaca ulang untuk menelusuri kembali judul-judul dan subjudul, jawaban atas pertanyaan, serta bagian penting lainnya dengan menemukan pokok-pokok penting yang perlu untuk diingat kembali. Membaca ulang dalam tahap ini bukan berarti membaca ulang seluruh bahan bacaan yang telah dibaca sebelumnya melainkan membaca ulang sebagian bahan bacaan saja. membantu daya ingat dan memperjelas pemahaman juga untuk mendapatkan hal-hal penting yang terlewatkan.


D.   MENULIS KESAN PRIBADI TENTANG BUKU NONFIKSI


              Tujuan dibuatnya kesan pribadi adalah untuk memotivasi penulis dan para pembaca agar mau dan mampu, memahami, membaca, serta  menganalisa isi (makna) dari sebuah buku.
 Dari contoh diatas, kita dapat mengambil kesimpulan untuk membuat kesan pribadi yang baik dan benar :
  1. Membaca buku atau artikel yang akan dilaporkan secara keseluruhan dengan berhati-hati dan cermat atau dengan membaca pemahaman. 
  2. Setiap memperoleh bagian-bagian yang penting dan pokok pikiran ditulis terlebih dahulu, agar memudahkan di dalam membuat ringkasan,
  3. Jika terdapat kata-kata yang tidak jelas atau tidak bisa dipahami, maka segera lihat dalam kamus agar diperoleh pengertiannya.
  4. Penulisan ringkasan bertolak dari pandangan pengarang.
  5. Pada ringkasan, kata-kata yang digunakan adalah kata-kata sendiri, bukan kata-kata pengarang yang dikutip dari buku tersebut.
  6. Hindari sekecil mungkin untuk memberikan penambahan pendapat-pendapat kita dalam bagian ringkasan.
  7. Memberikan penilaian terhadap keunggulan atau kelemahan buku tersebut secara objektif.

E.   MANFAAT MEMBACA BUKU NON FIKSI

1. Mengisi Waktu Luang

2. Sarana Pengembangan Diri

Dengan membaca buku nonfiksi, secara tidak sadar, cara berpikir Anda akan berubah menjadi lebih baik. Anda akan memulai gaya hidup sehat dan cerdas.

3. Mencegah Kepikunan/Alzheimer

4. Menambah Konsentrasi

Tentu saja, buku nonfiksi biasanya mengajak kita untuk berpikir realistis. Hal ini juga dapat menjadi sarana melatih fokus dan konsentrasi.

5. Menambah Wawasan

6. Menambah Pemahaman Terhadap Sesuatu

7. Melatih Kemampuan Berpikir

Buku nonfiksi berisi fakta-fakta dan teori-teori yang membuat pembacanya berpikir. Apabila dijadikan kebiasaan, membaca buku nonfiksi dapat membuat Anda lebih cerdas.

F.    KESIMPULAN
Jadi, buku non-fiksi adalah buku yang dibuat berdasarkan fakta dan kenyataan. Yang memiliki ciri biasanya bersifat ilmiah, dan bahasanya denotatif. Dalam mengidentifikasi buku non fiksi dapat dicatat dari tiap bab nya, baik dalam frasa ,kata,ataupun peristilahan yang sekiranya dapat mewakili keseluruhan isi bab.
          Untuk menyusun butir penting dapat memakai 2 cara yaitu kerangka biasa atau mindmap. Unuk membaca yang efektif dapat dilakukan dengan cara SQ3R yaitu Survey,Question,Read,Recite,Review.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Materi Teks Cerita Sejarah Menulis teks cerita sejarah harus melalui tahapan berikut; menentukan topil sejarah, merumuskan kerang...