PENGERTIAN TEKS ANEKDOT
Teks Anekdot adalah sebuah teks berupa cerita pendek yang memiliki unsur lucu/humor dan menarik, akan tetapi memiliki maksud untuk mengkritik suatu hal, kejadian atau perkara.
TUJUAN
TEKS ANEKDOT
Anekdot kadangkala berisikan sindiran alami dengan menyertakan kisah lucu di dalamnya. Unsur lucu di dalam anekdot terkadang bukanlah lelucon, karena tujuan utamanya bukan untuk memberikan tawa. Anekdot lebih menitikberatkan untuk mengungkapkan pada kebenaran yang lebih umum dibanding kisah nyata itu sendiri. Selain itu juga untuk menggambarkan suatu sifat karakter dengan ringan sehingga mampu menghentak dalam pemahaman yang langsung pada intinya.
Adapun tujuan teks anekdot secara umum yaitu :
- Untuk membangkitkan tawa.
- Untuk membuat orang terhibur.
- Untuk menggambarkan suatu karakter.sikap dengan ringan
dan singkat sehingga dapat mengarah langsung pada intinya.
CIRI-CIRI
TEKS ANEKDOT
Adapun ciri-ciri teks anekdot yaitu
:
- Ceritanya singkat
: teksnya sederhana.
- Terkandung unsur lucu di dalamnya : Misalnya : KUHP diplesetkan menjadi sebuah makna
yang berbeda yaitu Kasih Uang Habis Perkara ; Kitab Pencerdas Otak
merupakan plesetan dari kertas contekan pelajar.
- Terkandung sindiran
: Misalnya menyindir aparat penegak hukum.
- Terkandung ungkapan
- Adanya konjungsi
: Misalnya : lalu, kemudian, setelah itu, dan sebagainya.
- Ceritanya faktual :
Isi cerita diambil dari kejadian yang sebenarnya terjadi di masyarakat.
Misalnya, sanksi/denda digantikan dengan uang (hal itu saat ini memang
benar-benar terjadi di masyarakat).
CIRI/KAIDAH
KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
Apa itu kaidah teks anekdot ? Kaidah
maksudnya adalah patokan dasar atau ukuran tertentu di mana suatu teks dapat
dikatakan sebagai teks anekdot. Ciri.kaidah kebahasaan teks ini antara lain
yaitu :
- Teks anekdot menggunakan bahasa waktu lampau
- Teks anekdot menggunakan pernyataan retoris, contohnya
“apakah dia tahu ?”
- Teks anekdot menggunakan konjungsi. Contohnya : lalu,
kemudian, setelah itu, sesudah itu.
- Teks anekdot menggunakan kalimat perintah dan kalimat
seru.
- Teks anekdot menggunakan kata kerja. Misalnya : duduk,
makan, berlari, berbicara, pergi, datang, dan lain sebagainya.
STRUKTUR
TEKS ANEKDOT
- Abstraksi
: Bagian awal yang menunjukkan.menggambarkan bahasan teks secara umum.
jadi, bagian ini digunakan untuk memberikan gambaran yang sangat jelas
mengenai isi teks anekdot.
- Orientasi
: Bagian yang menunjukkan latar belakang kejadian yang hendak ditulis
dalam teks anekdot. Kondisi di mana kejadian berawal.
- Event :
Menceritakan rangkaian.urut-urutan kejadian
- Krisis :
Adalah bagian dimana terdapat permasalahan utama (konflik) dalam cerita
teks.
- Reaksi :
Bagian yang menunjukkan reaksi.tanggapan tokoh terhadap
permasalahan.konflik yang tengah terjadi. sehingga nantinya menyelesaikan
masalah yang timbul pada bagian krisis.
- Re-orientasi :
Bagian akhir
- Koda
: Bagian yang menunjukkan kesimpulan akhir dari teks anekdot.
CONTOH
TEKS ANEKDOT BESERTA STRUKTURNYA
Kitab Pencerdas Otak
Karya : Asrur Rifa
Abstraksi
Suatu pagi, si Tejo bangun kesiangan karena sibuk main PS semalam suntuk.
Alhasil, ia tak sempat mandi, tak sempat makan dan tak sempat membawawa buku.
Sesampainya di sekolah, bel masuk berbunyi. Dengan wajah kusam, perut lapar dan
bau badan yang sangat menusuk hidung, ia pun masuk ke kelas.
Orientasi
Selang beberapa menit, Pak Trisno datang dan langsung memerintahkan siswanya
untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan olehnya. Soal tersebut dimaksudkan
untuk ulangan dadakan, alhasil si Tejo gelagapan. Ia belum sempat belajar dan
langsung protes ”Pak kan belum dikasih tahu hari ini ulangan pak? ” Pak Trisno
menjawab, “Sudah diam, kerjakan saja. Jangan banyak protes !”
Event
Setelah gertakan dihentakkan oleh pak Trisno, semua siswa terdiam dan
mengerjakan soal masing-masing. Semua siswa kesulitan dalam mengerjakan soal
karena itu merupakan ulangan dadakan. Ketika yang lain kesusahan, Tejo dengan
santainya membuka buku teman sebangkunya di laci tanpa sepengetahuan Pak
Trisno. Ia membacanya dan langsung mengerjakan soal dengan cepat. Ia
mengumpulkan lembar jawab yang pertama kali. Pak Trisno pun terheran-heran
karena baru 10 menit dia sudah selesai mengerjakan, padahal soalnya relatif
susah.
Setelah mengumpulkan lembar jawab,
Tejo langsung tertidur karena sangat mengantuk. Pak Trisno pun membiarkannya karena
ingin menyelidiki sekitar tempat duduk kerjaannya. Pak trisno mencari tahu
jimat handalnya Tejo, bagaimana soal sesusah itu dikerjakannya dalam waktu 10
menit.
Krisis
Tanpa sepengetahuan Tejo, Pak Trisno
memeriksa laci dan melihat sebuah buku. Ia langsung membuka buku dan
memeriksanya. Setelah itu ia langsung memukulkan buku itu kepada Tejo, alhasil
Tejo terbangun.
“Ini apa ? Buat apa ?”
“Itu kitab pencerdas otak pak, biar
ulanganku sukses.”
“Ooh gitu, selamat ya kamu dapat
nilai 0.”
“Makasih pak, eeehh 0 pak ? Gak
salah pak ? Salah saya apa ?”
“Salah kamu ya mencontek toh le...”
“Loh pak, kan saya cuma membaca
kitab pak ?”
“Membaca sama aja mencontek Tejo bin
Paijooooooo...”
“Berarti saya salah ya pak ?”
“Ya iya lah. Selamat ya jo nilai
kamu memuaskan saya hari ini, saya kenyang liat kamu.”
“Makasih banyak pak.”
Reaksi
Semua siswa pun tertawa
terbahak-bahak menyaksikan percakapan mereka berdua.
Koda
Setelah itu semuanya mengumpulkan
jawaban dan mengikuti pelajaran berikutnya. Kelas kembali berlangsung normal.